Jumat, 16 Desember 2011

Mau Kaya? Korupsi yuk

Oleh : Aminah S
Takut hidup susah adalah awal menjadi tidak jujur . Namun tidak perlu takut jujur , walau harus hidup susah ! Ketidakjujuran itu diwujudkan dalam bentuk korupsi demi untuk menikmati hidup nyaman dan kaya. Adalah sebuah pemikiran yang salah , bahwa uang adalah segalanya , sehingga apapun caranya dilakukan untuk mendapatkannya . Saya mengenal beberapa teman yang mempunyai prinsip hidup yang begitu mendewakan uang. Meletakan uang diatas segalanya demi untuk menikmati hidup dan merek memang mendapatkannya beberapa saat, tetapi menjelang tua hidup dalam kesusahan dan stres . Pada jaman sekarang , segalanya memang perlu uang,karena tanpa memiliki uang akan sulit menjalani kehidupan . Akan tetapi saya selalu berkeyakinan , uang bukanlah segalanya . Hidup bukan semata-mata hanya uang sehingga harus menghalalkan segala cara untuk mendapatkannya . Salah satu cara yang paling cepat untuk mendapatkannya adalah dengan berlaku tidak jujur dalam bentuk korupsi . Sehingga tak aneh prilaku korupsi sudah sangat memasyarakat dari pegawai rendahan sampai yang tertinggi . Uang bukanlah sumber berkecukupan , tapi justru adalah sumber berkekurangan . Karena bila hidup hanya bertujuan untuk mencari uang maka tidak akan pernah merasa cukup sampai mati. Uang memang bisa membuat kita bahagia namun uang bukanlah sumber kebahagiaan . Tak jarang justru demi untuk mendapatkan uang membuat kita mengalami penderitaan . Saya mengenal seorang pensiunan polisi yang hidup bersahaja , walaupun tinggal di gubuk dan hanya mempunyai alat transportasi berupa sepeda . Itulah harta yang beliau dapatkan selama menjadi polisi . Karena bekerja dalam satu perusahaan_setelah pensiun beliau bekerja sebagai satpam _ saya banyak berkomunikasi dengan beliau . Karena sikap jujurnya sehingga seringkali dipindahkan ke daerah yang “kering ” dan selama menjadi polisi beliau hanya sekali-kalinya ikut razia dan mendapat jatah lima ribu rupiah . Walaupun hidup dalam kesusahan karena selalu bersikap jujur , beliau tidak pernah menyesalinya . Karena kejujuran adalah prinsip hidup baginya . Selama ini juga selalu terpenuhi kebutuhan tanpa pernah mengalami kelaparan . Saya bisa merasakan aura kepuasan dan kebahagiaan yang tampak dari wajahnya yang tidak pernah lepas dari senyuman . Selalu ceria dan bicara apa adanya. Dari hal ini saya bisa menyimpulkan , janganlah takut menjadi orang jujur dalam hidup ini , walaupun akan mengalami kesusahan ekonomi , tetapi hati akan selalu dipenuhi dan berkecukupan . Bisa mengalami kebahagiaan tanpa adanya beban . Bahkan menjelang matipun bisa sambil tersenyum karena tiada beban . Bisa selalu mempertahankan kejujuran dalam hidup ini tentunya adalah sebuah kebajikan yang luar biasa dan jarang bisa dimiliki setiap orang . Tetapi itulah yang harus menjadi bagian hidup kita. Pertanyaan , beranikah kita menjadi bagian barisan orang-orang jujur di dunia ini?

Minggu, 11 Desember 2011

Hobi Yang Menjadi Lahan Mengais Rejeki

Aku masih ingat Ryza kecil saat itu. Dia baru kelas 2 SD saat dia ditanya oleh Ibu Widodo Kepala Sekolahnya " Mau jadi apa kelak setelah dewasa". Jadi wartawan bu jawabnya dengan mantab. Dan setelah lulus dari pendidikannya, sampai sekarang dia tetap di jalur kewartawanan dan penulis. Alhamdulillah dia bisa menghidupi istri dan kedua anaknya dengan layak. Pekerjaannya sekarang ternyata ditunjang oleh hobi membacanya saat dia masih kecil sampai remaja. 
Katanya salah satu kebanggannya adalah dia berhasil mewancarai salah satu penulis buku bangsa Amerika.
Inilah cuplikan wawancaranya yang dilakukan sekian tahun yang lalu, seperti yang ditulis di blognya.

" Cuma " Sakit Gigi

Oleh : Dwi Rizki Wulandari
Pengantar : Kadang orang meremehkan sakit gigi. Kadang banyak orang yang tidak menaruh empati tentang sakit yang satu ini. Karena sakit inilah aku terbaring di Rumah Sakit selama 3 minggu, dan ditangani oleh 4 orang dokter spesialis. Tetangga saya rawat inap, "maido" kenapa cuma sakit gigi saja kok sampai dirawat selama itu.
Sebagai dokter  Dwi Rizki W ( Kiki ) menuturkannya di kompasiana.com
Silahkan baca kisahnya http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2011/09/29/jangan-mendiskreditkan-penderita-sakit-gigi/

Jumat, 09 Desember 2011

Putra Eyang Poernomo No.5

5. Ahmad Budi Wirawan.


Madiun, 5 Desember 1948
Menikah dengan :
Siti Noer Riefatien Binti Wildan Suyuthie
Kertosono, 28 Oktober 1948.
Putra / Putri : 4 orang.



5.1. Oryza Ardiansyah Wirawan, 
        Situbondo, 5 Mei 1977
       Istri : Henny Agustini,
       Anak :
       5.1.1. Mohammad Neo Guerin Ardiansyah
       5.1.2. Marvel.....................







5.2. Dwi Rizki Wulandari, 8 Agustus 1979
       Suami : Rifki Arif 




Anak :
 5.2.1. Raisya Diah Paramesti
 5.2.2. Rasyid Perves Bagaskara
     





5.3. Arif Budi Wicaksono, 8 Pebruari 1982
        Istri : Farida Yanti
   
5.4. Ryzka Paramita Safitri,23 Mei 1987
       Suami : Norman Christy Rhamadyas
     






Silaturahmi Ke Eyang Sasongko


Saudara sekandung eyang putri Siti Karlinah :
  1. Siti Karlinah --> meninggal  12 Agustus 1967 meninggal di RSUD dr.Sutomo, Surabaya
  2. Murdadio ,tinggal di Malang --> meninggal
  3. Murbagio, tinggal di Banjarsari Wetan --> meninggal
  4. Moh. Sasongko, tinggal di Sengkaling  Malang
  5. Ciek Mursisi, tiggal di Medan
Saat Antok menikah kita ramai-rami silaturahmi ke rumah Eyang Sasongko  saat itu beliau dalam keadaan sakit ( katarak ). 
Sekandung eyang putri tinggal 2  yang masih hidup yakni :  
                   Eyang Moh. Sasongko tinggal di Malang
                   Eyang Cik Mursidi tinggal di Medan.



Kamis, 08 Desember 2011

Putra Eyang Poernomo N0 6


  Ahmad Budi Edyanto


6. a. Ahmad Budi Edyanto, Madiun, 18 oktober 1950 
    b. Siti Insiyah, Tulungagung, 11 november 1955 (wafat 27 mei 2002)

1. Ahadyan Yuliananta, Madiun, 23 juli 1978
2. Adityo Wicaksono, Tulungagung, 7 september 1979
     Kartiningdyah Anggreini, Madiun, 21 april 1981
     2.1. Raditya Danish Abhinaya, Madiun, 27 maret 2009
3. Niken Luki Hapsari, Tulungagung, 18 juli 1983
     Hendra Wahyu Adhikusuma, Kediri, 14 januari 1983
     3.1. Kirana Kusuma Hapsari, Kediri, 30 juli 2011
4. Rahma Kurniasih Hanifah, Bandung, 13 april 1986
     Yanuar Nurdin, Sidoarjo, 15 Januari 1981
     4.1. ????

    c. Siti Aminah, 09 April 1950
1. Achmad Candra ¨nDRenK¨ Yudha, Vladikavkaz, Rusia, 1 Agustus 1974
    Dewi Titis Lestari, Blitar, 17 Agustus 1977
    1.1. Marsaa Dayinta Alim Qotrunnada, Rumah Uti juga, Blitar, 22 September 2001
    1.2. Power Ranger, Ranger Pink
    1.3. Power Ranger, Ranger Red
2. Rizqi Elmasari, Rumah Sakit sekitar Jember, 17 Juli 1978
    Teguh Pramono, di Bu Bidan Karanganyar, 29 Juni 1972
    2.1. Damar Ghifari Pramono a.k.a Astroboy, Rumah Uti di Blitar, 6 September 2003
    2.2. Dhiajati Aji Pramono a.k.a Ultramen, Rumah Sakit dedek di Cikarang, 27 Agustus 2008
3. Robby Hanggara TelihGajah, nemu di RSU Lumajang, 25 Mei 1987
    ??
maaf....data masih kurang lengkap.. :-)

Gaji Guru Anakku Seperempat Bayaran Pembantuku

Oleh : Dwi Rizki Wulandari Wirawan

Pengantar : Sebagai pembina Yayasan Pendidikan Islam dibawah pimpinan suaminya, Dwi Rizki Wulandari  mengisahkan suka dukanya. Seperti yang dituturkan di Kompasiana.com sebagai berikut.
Silahkan baca di : http://edukasi.kompasiana.com/2011/09/26/gaji-guru-anakku-seperempat-bayaran-pembantuku/